Pengaruh Teknologi di Bidang Pertanian
Pertanian
dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan
mahkluk hidup untuk kepentingan manusia, kepentingan yang menyangkut hidup dan
mati rakyat, yang akan membawa malapetaka apabila hal tersebut diabaikan. Tanpa
kita sadari, perkembangan pada sektor pertanian di negara kita telah mengalami
kemunduran yang begitu siginifikan. Hal tersebut mengakibatkan pukulan yang
telak untuk bangsa kita, bangsa yang hidup di atas tanah yang subur, bangsa
yang sangat menggantungkan diri pada ketahanan pangannya namun tidak dapat menjaganya. Kondisi
Geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil dengan
wilayah daratan dan lautan yang sangat luas serta posisi silang Indonesia yang
sangat strategis membawa implikasi adanya kandungan sumber daya alam yang
berlimpah dan beraneka ragam yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Negara Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris yang berarti bahwa pertanian tidak dapat dilepaskan begitu saja dari Negara Indonesia. Hal ini menyebabkan pertanian menjadi peranan penting dalam memajukan perekonomian masyarakat Indonesia, tetapi disamping semua itu terdapat beberapa masalah di bidang pertanian yang menyulitkan petani. Oleh karena itu terbentuklah banyak inovasi yang melibatkan teknologi pada bidang pertanian yang diharapkan dapat membantu, meningkatkan kualitas hasil pertanian, serta memudahkan para pengelola sektor untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Masyarakat pertanian pada zaman dulu melakukan aktivitas pertanian
secara manual atau dengan kata lain pertanian yang masih dilakukan secara tradisional.
Pertanian yang menggunakan tenaga manusia seutuhnya pastilah sangat
terbatas. Sehingga pentingnya aplikasi teknologi pertanian dikarenakan keberadaan
teknologi yang sudah sedemikian besar pengaruhnya terhadap kesuksesan
sebuah pertanian dilihat dari segi kualitas dan kuantitas produksi yang
dihasilkan. Pertanian
memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, karena menggunakan 40% dari area bumi dan menyerap 70% air serta sekaligus
menyumbang 30% gas rumah kaca, ungkap Associate Professor of
Murray State University, Kentucky, USA Iin Handayani, MSc., PhD. di
acara Kuliah Tamu dengan tema Future Agriculture For A Sustainable
World: Global Challenge and Innovation. Adanya
pengaruh yang besar antara penggunaan teknologi dengan hasil pertanian
yang lebih baik tentunya harus dioptimalkan mengingat kebutuhan dunia
akan produk hasil pertanian yang tidak akan pernah tercukupi. Oleh
karena itu teknologi pertanian sangat dibutuhkan demi mensejahterakan
kehidupan petani dan untuk memenuhi kebutuhan akan produk hasil
pertanian dalam skala yang besar.
Teknologi Pertanian merupakan penerapan dari ilmu-ilmu terapan dan
teknik pada kegiatan pertanian. Definisi lain tentang Teknologi
pertanian menurut para ahli adalah merupakan penerapan prinsip-prinsip
matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara
ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan
manusia. Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang
bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik
dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan
penerapan peralatan, bangunan,lingkungan, sistem produksi serta
pengolahandanpengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu
pertanian budidaya produksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan,
pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang
diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil.
Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi
berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya
sampai pemasaran. Mosher(1985) mengemukakan bahwa teknologi merupakan salah satu syarat mutlak pembangunan pertanian. Menurut Hernanto(1991) untuk
mengintroduksi suatu teknologi baru pada suatu usahatani, ada empat faktor yang perlu diperhatikan yaitu secara teknis dapat dilaksanakan, secara ekonomi menguntungkan, secara sosial dapat diterima dan sesuai dengan peraturan pemerintah. Namun menurut Murdikanto(1993) suatu teknologi atau ide baru akan diterima oleh petani apabila memenui syarat yaitu memberi keuntungan ekonomi bila teknologi tersebut diterapkan (profitability), teknologi tersebut sesuai dengan lingkungan budaya setempat, kesesuai dengan lingkungan fisik (physical compatibility), teknologi tersebut memiliki kemudahan jika diterapkan, penghematan tenaga kerja dan waktu dan tidak memerlukan biaya yang besar jika teknologi tersebut diterapkan.
Teknik
pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam
bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi
sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh
manusia.Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik
pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan
berbagai permasalahan di bidang pertanian.Bidang cakupan teknik
pertanian antara lain alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari
penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan mesin budidaya
pertanian.
Pertanian,
mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya
dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup
masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus
untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan
peralatan, pusat pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai
keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian,
penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan
atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunan lainnya.
Teknologi hasil pertanian disebut juga dengan teknologi pangan. Bahan
pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat penting
dijadikan kajian sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopang dengan
tuntutan industri. Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi
pangan yang merupakan penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan
mikrobiologi) serta prinsip-prinsip teknik (engineering), ekonomi dan
manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak
pemanenan sampai menjadi hidangan. Teknologi pangan merupakan penerapan
ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan,distribusi,
penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi
landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu pangan,kimia
pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan dan teknik proses Ilmu pangan
merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam
mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan pangan dan
prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan. Pengolahan lebih lanjut
terhadap produksi hasil pertanian juga akan menambah nilai jual dari
hasil pertanian tersebut yang mana secara langsung akan berpengaruh
kepada ekonomi dan perkembangan pertanian itu sendiri. Teknologi hasil
pertanian juga mampu meminimalisir resiko pertanian karena karakteristik
produk pertanian biasanya mudah rusak, dengan adanya teknologi hasil
pertanian hal yang ditakutkan bias teratasi. Seperti pengolahan lebih
lanjut dari ubi yang biasanya harganya hanya Rp. 2000 /kg ketika
disentuh oleh teknologi hasil pertanian misalnya diolah menjadi tepung
maka akan meningkatkan nilainya hingga beberapa kali lipat. Kemudian Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat meningkatkan nilai
tambah produk pertanian. Teknologi Industri Pertanian didefinisikan
sebagai disiplin ilmu terapan yang menitikberatkan pada perencanaan,
perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi
manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan
agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang
optimal. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia,
ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam
menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi
hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri.Sebagai paduan
dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek
formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian
Kemajuan teknologi bidang pertanian mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif. Beberapa contoh dampak positif dari kemajuan teknologi di bidang pertanian yaitu pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang
lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam
mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi
petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya
saja dengan mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang
ada hanyalah mereka menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi
untuk menarik garu atau yang lebih sederhana lagi hanya menggunakan
cangkul. Itulah yang membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka.
Selain dari segi waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi
juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih
melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara
pengawinan tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih
banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan
masih banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan
tekologi. Kemudian beberapa contoh dampak negatif dari kemajuan teknologi di bidang pertanian yaitu polusi
lingkungan disebabkan erosi tanah yg berlebihan sehingga sedimen tanah
mengangkut pupuk kimia dan pestisida dari permukaan air dan bawah air,
dan perlakuan yang tidak tepat terhadap kotoran manusia & hewan
dapat menyebabkan masalah serius bagi kehidupan lingkungan maupun sosial
diseluruh dunia. Banyak percobaan sering dibuat oleh para ahli untuk
memecahkan masalah tsb. dengan menggunakan metode ilmu kimia &
fisika tetapi hanya untuk mengetahui dasar, bahwa metode ini tidak dapat
dilakukan dengan menggunakan metode dan teknologi ilmu mikroba
dikoordinasikan dengan hasil pertanian. Limbah
organik dari hasil proses industri peternakan, pertanian dan kelautan
dan limbah perkotaan (sampah), telah menjadi sumber utama polusi
lingkungan gas metanadari sawah dan peternakan, hewan dan karbondioksida
dari bahan bakar pembakaran fosil, penebangan hutan dan pembusukkan
bahan organik.Semua itu erat hubungan nya dengan Pemanasan Global. Oleh
karena itu diperlukan kecocokan teknologi pertanian yang modern dengan
ekosistem global dan memecahkan beberapa masalah dengan sistem
konvensional teknologi pertanian di beberapa area berbeda. Sebuah area
yang tampak memegang peranan terbesar bagi kemajuan teknologi dalam
hasil panen, perlindungan panen dan pembicaraan sumber daya alam yaitu
keuntungan inokulan-inokulan mikroorganisme yang ditetapkan sebagai
tanah, tanaman dan lingkungan.
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pertanian adalah salah satu peranan penting dalam ekonomi masyarakat Indonesia dan seiring berjalannya waktu, munculah inovasi pertanian yang memanfaatkan teknologi. Teknologi pertanian sangat membantu untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian yang dapat membuat ekonomi masyarakat mengalami peningkatan juga, dan masih banyak manfaat yang bisa di dapatkan. Tetapi selain itu teknologi pertanian juga memiliki dampak negatif seperti contohnya polusi lingkungan.
Komentar
Posting Komentar